Apakah Sifilis Bisa Kambuh Setelah Pengobatan? Kenali Faktanya
Sifilis, yang sering disebut “raja singa”, adalah infeksi menular seksual (IMS) serius yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Untungnya, penyakit ini dapat disembuhkan sepenuhnya dengan pengobatan antibiotik yang tepat, terutama penisilin. Namun, banyak orang yang telah sembuh bertanya-tanya, “Apakah sifilis bisa kambuh lagi setelah dinyatakan sembuh?”

Jawaban singkatnya adalah ya, sifilis bisa kembali. Namun, penting untuk memahami mengapa dan bagaimana hal ini bisa terjadi. Kambuhnya sifilis setelah pengobatan bukanlah karena bakteri “bangun” kembali, melainkan karena dua alasan utama: reinfeksi atau kegagalan pengobatan.
Mari kita bahas lebih dalam.
Penyebab Utama Sifilis Kambuh
Ada dua skenario utama yang dapat menyebabkan seseorang kembali positif sifilis setelah menjalani pengobatan.
1. Reinfeksi: Terinfeksi Kembali
Ini adalah penyebab paling umum sifilis “kambuh”. Reinfeksi berarti Anda tertular infeksi sifilis yang baru. Hal ini terjadi jika Anda:
- Melakukan hubungan seksual tanpa pengaman dengan pasangan yang terinfeksi sifilis.
- Pasangan seksual Anda tidak diobati. Jika Anda sembuh tetapi pasangan Anda tidak, Anda dapat dengan mudah tertular kembali darinya.
Penting untuk diingat: Sembuh dari sifilis tidak memberikan Anda kekebalan seumur hidup. Anda bisa terinfeksi berulang kali jika terus terpapar bakteri penyebabnya.
2. Kegagalan Pengobatan atau Relaps
Meskipun jauh lebih jarang terjadi, kemungkinan pengobatan awal tidak berhasil sepenuhnya membasmi bakteri dari tubuh. Kondisi ini disebut relaps atau kegagalan pengobatan. Beberapa faktor yang bisa menyebabkannya antara lain:
- Dosis atau durasi pengobatan yang tidak tepat. Mengikuti anjuran dokter adalah kunci. Jangan menghentikan pengobatan lebih awal meskipun gejala sudah hilang.
- Adanya infeksi pada sistem saraf pusat (neurosifilis). Terkadang, infeksi sifilis yang sudah menyebar ke otak atau sumsum tulang belakang memerlukan dosis antibiotik yang lebih tinggi atau rejimen pengobatan yang berbeda.
- Kondisi sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penderita HIV atau kondisi imunosupresif lainnya mungkin memiliki respons yang kurang optimal terhadap pengobatan standar.
Membedakan Reinfeksi dan Kegagalan Pengobatan
Dokter biasanya dapat membedakan keduanya melalui tes darah serologis (seperti VDRL atau RPR). Setelah pengobatan yang berhasil, tingkat antibodi (titer) dalam darah akan menurun secara signifikan seiring waktu.
- Jika terjadi reinfeksi, titer antibodi akan kembali melonjak tinggi secara drastis, menandakan adanya infeksi baru.
- Jika terjadi kegagalan pengobatan, titer antibodi mungkin tidak pernah turun secara memadai setelah pengobatan awal, atau turun sedikit lalu kembali naik perlahan.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Mencurigai Sifilis Kambuh?
Jika Anda mengalami gejala yang mirip dengan infeksi sifilis sebelumnya (seperti luka, ruam, atau gejala lainnya) atau jika Anda baru saja berhubungan seks dengan pasangan yang berisiko, langkah-langkah berikut sangat penting:
- Segera Konsultasikan dengan Dokter: Jangan mendiagnosis diri sendiri. Kunjungi dokter atau klinik kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
- Jujur Mengenai Riwayat Seksual: Beri tahu dokter riwayat pengobatan Anda sebelumnya dan aktivitas seksual terkini. Informasi ini sangat penting untuk diagnosis yang akurat.
- Lakukan Tes Darah: Dokter akan merekomendasikan tes darah untuk memeriksa titer antibodi Anda dan menentukan apakah ini kasus reinfeksi atau relaps.
- Pastikan Pasangan Juga Diperiksa dan Diobati: Untuk memutus rantai penularan, semua pasangan seksual Anda harus menjalani tes dan mendapatkan pengobatan jika diperlukan.
Pencegahan adalah Kunci Utama
Mencegah sifilis kambuh jauh lebih baik daripada mengobatinya kembali. Berikut adalah cara terbaik untuk melindungi diri Anda:
- Selesaikan Seluruh Dosis Antibiotik: Patuhi jadwal pengobatan yang diberikan dokter, bahkan jika gejala hilang lebih cepat.
- Hindari Kontak Seksual Selama Pengobatan: Tunggu hingga Anda dan pasangan Anda menyelesaikan pengobatan dan dinyatakan sembuh oleh dokter.
- Gunakan Kondom Secara Konsisten: Kondom sangat efektif mengurangi risiko penularan IMS, termasuk sifilis.
- Lakukan Komunikasi Terbuka dengan Pasangan: Bicarakan tentang status IMS dan pentingnya melakukan tes bersama.
- Lakukan Skrining IMS Secara Rutin: Terutama jika Anda memiliki lebih dari satu pasangan seksual.
Kesimpulan
Sifilis memang bisa kambuh setelah pengobatan, namun bukan berarti pengobatannya tidak efektif. Penyebab utamanya adalah terinfeksi kembali (reinfeksi) dari pasangan yang tidak diobati atau pasangan baru yang terinfeksi. Meskipun lebih jarang, kegagalan pengobatan juga bisa terjadi.
Kunci untuk kesembuhan total adalah menyelesaikan pengobatan sifilis sesuai anjuran, memastikan semua pasangan seksual juga diobati, dan mempraktikkan perilaku seksual yang aman untuk mencegah infeksi di masa depan. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang sifilis atau IMS lainnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional medis. Dokter Berpengalaman di bidang penyakit menular seksual
Disclaimer: Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan edukasi, bukan sebagai pengganti nasihat medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan yang berkualifikasi untuk diagnosis dan penanganan masalah kesehatan Anda.


